Sembelit dan diare merupakan masalah pencernaan yang paling sering menyerang Ibu hamil.
Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini, mulai dari faktor hormonal, hingga resiko fisik yang membuat sistem pencernaan menjadi terganggu.
Terlepas dari penyebab utama, sembelit dan diare selama masa kehamilan merupakan kondisi yang akan membuat Anda merasa tidak nyaman.
Tidak hanya itu, jika tidak diatasi dengan baik, keduanya bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih fatal.
Mana yang lebih berbahaya, sembelit atau diare?
Sembelit dan diare merupakan dua masalah kesehatan dengan gejala yang saling bertolak belakang.
Sembelit merupakan kondisi ketika buang air besar tidak lancar akibat pengerasan feses di usus, sementara diare merupakan kondisi yang membuat Anda buang air besar encer.
1. Bahaya sembelit saat kehamilan
Dalam kebanyakan kasus, sembelit hanya terjadi di awal masa kehamilan. Kondisi ini pada umumnya jarang berbahaya, namun bisa menjadi ‘petaka’ jika disikapi dengan kepanikan.
Stres akibat sembelit bisa membahayakan kesehatan tubuh, dan otomatis ini berbahaya bagi kesehatan.
Selain itu, keputusan untuk mengkonsumsi obat pencahar demi mengatasi sembelit sangat dilarang, kecuali atas petunjuk dokter. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan beberapa trik berikut ini.
- Konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup.
- Perbanyak makanan tinggi serat, terutama biji-bijian, sayuran hijau dan buah-buahan.
- Ibu hamil disarankan untuk rutin berolahraga, dengan intensitas dan durasi yang disesuaikan.
- Jika merasa sudah sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapat solusi yang lebih baik.
Dengan kata lain, sebenarnya sembelit tidak berbahaya bagi kehamilan dan tidak perlu ditanggapi dengan rasa panik berlebih.
Anda juga tidak perlu melibatkan obat-obatan untuk mengatasinya, hanya ubah pola makan, aktif bergerak, dan jangan lupa kendalikan stres.
2. Bahaya diare saat kehamilan
Berbeda dengan sembelit, diare bisa sangat membahayakan jika tidak ditangani dengan baik.
Dalam kondisi yang sudah parah, diare bisa menyebabkan konflikasi yang berujung pada peningkatan resiko keguguran, dan kematian.
Diare sendiri bisa disebabkan karena banyak faktor, mulai dari faktor hormonal selama masa kehamilan, konsumsi suplemen atau obat-obatan tertentu, pola makan yang buruk, stres, infeksi bakteri, virus dan jamur.
Terlepas dari apa yang menjadi penyebab utamanya, diare selama masa kehamilan harus segera diatasi dengan cara yang tepat. Berikut beberapa trik mengatasi diare selama masa kehamilan.
- Hindari makanan yang mengandung perasa yang kuat, terutama makanan tinggi gula dan garam. Anda disarankan menjalankan pola diet BRAT selama diare.
- Konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup, terutama air kelapa muda yang mengandung isotonik alami yang mudah diserap tubuh, dan efektif mencegah dehidrasi.
- Hindari makanan dan minuman yang bisa memperburuk, atau bahkan memicu diare, seperti kafein, makanan tinggi asam, tinggi gula, lemak, dan pedas
- Kendalikan stres, dan cukupi kebutuhan istirahat. Usahakan untuk tidur, minimalnya selama 6-7 jam per malam.
Segera hubungi dokter jika intensitas buang air besar mencapai lebih dari 5 kali dalam sehari, atau sudah terjadi lebih dari 2 hari, terlebih jika diiringi dengan sakit perut dan kram perut. Diare harus segera ditangani dengan cara yang tepat, sesuai dengan penyebab utamanya.
Dengan kata lain, selama masa kehamilan, diare merupakan kondisi yang harus lebih diwaspadai ketimbang sembelit.
Namun bukan berarti sembelit tidak beresiko, Anda harus tetap waspada dengan segala macam gangguan yang terjadi selama masa kehamilan.
Jangan ragu untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau petugas medis profesional terkait masalah kesehatan selama masa kehamilan.
Selain itu, hindari asal konsumsi obat. Semuanya harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Referensi:
- Healthline. Diakses pada 2021. Remedies for Diarrhea During Pregnancy.
- What to expect. Diakses pada 2021. Diarrhea During Pregnancy.
- Very Well Family. Diakses pada 2021. Tummy Troubles During Pregnancy.