Diare pada bayi bisa berdampak pada risiko dehidrasi, karena tubuhnya tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup.
Saat diare, tubuh akan mengeluarkan banyak cairan karena frekuensi BAB yang sering dan berair. Penting untuk mengenali apa saja tanda dehidrasi pada bayi yang sedang diare.
Apa Saja Penyebab Bayi Mencret?
Secara umum, penyebab diare pada anak dapat disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit. Anak yang berusia dibawah 3 tahun lebih berisiko mengalami dehidrasi saat diare.
Agar Ibu mengetahui gejala umum dehidrasi, penting untuk Ibu ketahui penyebabnya juga, berikut penjelasan singkatnya.
1. Infeksi
Pada umumnya, diare yang disebabkan oleh ketiga hal ini berlangsung selama 6 minggu dan dapat sembuh dengan sendirinya. Anak harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi dan rutin minum obat. Akan tetapi, jika sudah parah, ini bisa berujung pada diare kronis dan radang saluran pencernaan.
2. Alergi makanan
Pada umumnya anak akan alergi pada makanan olahan susu dan susu tertentu, selain itu anak juga dapat memiliki intoleransi laktosa, fruktosa, dan sukrosa.
Alergi atau intoleransi pada makanan tertentu, terutama makanan berbahan susu, sering terjadi ketika anak 1 tahun. Usus anak-anak pada usia tersebut belum mampu mengabsorbsi laktosa sehingga akan menimbulkan diare.
Tips & Cara Mengatasi Bayi Mencret Agar Tidak Dehidrasi
Bayi yang mencret membuang banyak cairan di dalam tubuhnya. Terlebih ketika gejala diare disertai muntah. Maka itu, saat bayi diare, Ibu perlu memperhatikan asupan cairannya.
Ada beberapa tips perawatan agar bayi tidak sampai dehidrasi saat diare.
1. Segera bawa ke dokter
Saat bayi mencret dan diikuti dengan gejala diare lainnya, segera periksakan ke dokter anak. Jangan tunggu sampai bayi menunjukkan gejala dehidrasi.
Ibu bisa menceritakan kronologi perubahan pola BAB, tekstur, dan warna feses. Apa saja yang Ibu makan selama memberikan ASI, serta apa saja konsumsi MPASI yang diterima bayi.
Dokter akan mengidentifikasi dan memberikan rekomendasi untuk mengatasi diare bayi. Mungkin ia akan mendapatkan obat-obatan berdasarkan kondisinya.
Ibu pun tak perlu ragu menanyakan apa saja pada dokter anak, misalnya pantangan dan hal yang perlu diperhatikan supaya si kecil bisa segera pulih dan tidak diare lagi.
2. Tetap berikan ASI dan MPASI
Ibu tetap perlu memberikan ASI untuk mencegah dehidrasi karena bayi terus-terusan mencret. Pemberian ASI dapat membantu bayi cepat pulih, dibantu juga dengan pengobatan yang dokter berikan.
Dalam ulasan jurnal Current Tropical Medicine Reports, begitu luar biasanya peran ASI yang memberikan perlindungan optimal bagi kesehatan si kecil, terutama untuk sistem pencernaannya.
Pemberian ASI secara rutin juga mengurangi gejala diare pada anak dan mencegah efek negatif terhadap tumbuh-kembang si kecil. Selain itu, pemberian MPASI saat diare juga dapat melengkapi nutrisi bayi yang hilang karena diare.
3. Pemberian oralit
Dokter biasanya merekomendasikan pemberian oralit pada si kecil. Oralit merupakan minuman yang berisi elektrolit dan gula untuk mengembalikan cairan pada anak. Ini dilakukan agar bayi terhindar dari dehidrasi, serta menjaga keseimbangan cairan tubuh dan elektrolitnya.
Pada bayi yang menyusu formula, dokter mungkin akan meminta Ibu untuk menghentikan pemberian susu dan menyarankan pemberian oralit. Pemberian oralit ini sebaiknya tidak dilakukan mandiri, tetapi berdasarkan resep dokter.
Penting untuk menjaga bayi tetap terhidrasi saat ia diare. Nah, bagi Ibu yang memiliki anak usia di atas enam tahun dan mengalami diare, dapat diberikan Entrostop Herbal Anak.
Obat diare ini mengandung ekstrak daun jambu biji daun teh, jahe, dan kunyit. Kandungan tersebut membantu atasi diare pada anak dan menuntaskan gejala, seperti mulas, mual, dan kembung. Entrostop Herbal Anak hadir dalam bentuk sediaan sirup dengan rasa jambu biji yang manis.
Ibu bisa sedia Entrostop Herbal Anak setiap saat untuk atasi gejala diare segera. Jangan lupa, baca aturan pakai sebelum memberikan obat diare pada si kecil. Semoga si kecil segera pulih!
Bila Ibu menemukan gejala dehidrasi saat bayi diare, lebih baik bawa ia secepat mungkin ke rumah sakit. Dokter akan mengidentifikasi penyebab diare dan memberikan pengobatan yang tepat berdasarkan kondisi si kecil.
Referensi:
- Diarrhea in Babies. (2020). Retrieved 3 July 2020, from Healthy Children.
- 12 Types of Baby Poop & What They Mean (Infographic). (2020). Retrieved 3 July 2020, from Unity Point.
- infants, D. (2020). Diarrhea in infants: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved 3 July 2020, from Medline Plus.
- Dehydration (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 3 July 2020, from Kids Health.
- How to Treat Diarrhea in Infants and Young Children. (2019). Retrieved 3 July 2020, from FDA.
- Diarrhea (0-12 Months). Seattle Children’s. (2021). Retrieved 19 March 2021, from Seattle Children’s
- What’s causing my infant’s diarrhea?. (2020). Retrieved 3 July 2020, from Mayo Clinic.
- Turin, C., & Ochoa, T. (2014). The Role of Maternal Breast Milk in Preventing Infantile Diarrhea in the Developing World. Current Tropical Medicine Reports. doi: 10.1007/s40475-014-0015-x