Jangan Dianggap Sepele, Komplikasi Diare Kronis Bisa Berakibat Fatal!

Jangan Dianggap Sepele, Komplikasi Diare Kronis Bisa Berakibat Fatal

Diarepedia – Diare diketahui sebagai penyakit ringan yang mudah diatasi. Namun jangan dianggap sepele, beragam penelitian justru mengungkap fakta yang cukup menakutkan. Diare masuk dalam 10 besar penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia.

Dalam data tersebut dijelaskan jika diare tidak jadi penyebab secara langsung, melainkan lewat komplikasi akibat diare kronis yang tidak mendapat penanganan terbaik, atau Anda abai dengan ‘sinyal bahaya’ yang diberikan tubuh saat diserang diare.

Berikut merupakan beberapa komplikasi akibat diare kronis yang wajib Anda waspadai.

1. Dehidrasi

Terlalu banyak mengeluarkan cairan dalam tubuh akan menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini ditandai dengan mata yang cekung, lemas, bibir kering, kulit kering dan kehilangan elastisitasnya.

Ada beberapa resiko jika masalah dehidrasi akibat diare tidak diatasi dengan baik, diantaranya:

  • Kerusakan otot dan kejang
  • Syok karena tekanan darah rendah
  • Cerebral edema atau pembengkakan otak
  • Gangguan fungsi ginjal, hingga meningkatkan resiko terjadi penyakit ginjal

Untuk mengatasinya, konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup, perbanyak konsumsi air kelapa muda, kuah sup, cairan oralit dan jus buah.

Jika dibutuhkan, terkadang dokter akan memberikan cairan infus untuk mempercepat proses penggantian cairan tubuh yang hilang.

2. Septikemia

Septikemia merupakan kondisi ketika bakteri Clostridium difficile menginfeksi dan meninggalkan peradangan di usus. Dalam kondisi parah, peradangan tersebut akan memudahkan bakteri Clostridium difficile memasuki darah dan meracuninya.
Ini sangat berbahaya karena beresiko menyebabkan sepsis, kondisi ketika bakteri bergerak cepat dan menginfeksi seluruh organ vital dan kembali menimbulkan peradangan di organ tersebut, menurunkan fungsinya, hingga menciptakan kerusakan jangka panjang.

Kondisi ini umumnya ditunjukkan dengan gejala:

  • Kehilangan nafsu makan, dan berujung kepada tubuh yang terasa sangat lemah.
  • Diare hebat dengan frekuensi buang air besar tinggi, terkadang disertai mual dan muntah.
  • Detak jantung tidak terkendali.
  • Demam tinggi, terlalu peka terhadap cahaya, hingga menyebabkan koma.

Jika tidak diatasi dengan baik, septikemia bisa menyebabkan kematian. Kondisi ini umumnya terjadi kepada lansia, atau orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk.

3. Malnutrisi

Saat tubuh kehilangan banyak cairan, kebanyakan dari kita akan fokus memperbanyak minum dan konsumsi makanan yang mudah diserap tubuh, seperti bubur, nasi putih lembek, sup, dan lainnya. Kebiasaan tersebut memang baik untuk mempercepat proses penyembuhan diare.

Namun jika dilakukan dalam jangka panjang, dan tidak diimbangi dengan kebutuhan nutrisi lainnya, kondisi ini sangat rawan menyebabkan malnutrisi atau kekurangan gizi. Kondisi ini umumnya terjadi kepada bayi dan anak-anak yang memang cukup terbatas dalam pemilihan makanan.

Ada beberapa gejala yang menunjukkan tubuh sudah mulai kekurangan nutrisi, atau komposisi nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak seimbang, diantaranya:

  • Berat badan menurun drastis
  • Nafsu makan berkurang yang berujung kepada tubuh yang terlihat lemas.
  • Sering sakit dan mengalami luka yang sulit untuk disembuhkan.

Komplikasi diare ini memang tidak menyebabkan kematian, namun dalam jangka panjang kekurangan nutrisi bisa menyebabkan terhambatnya pertumbuhan anak, postur tubuh yang pendek (stunting), dan menyebabkan penyakit skorbut yang disebabkan tubuh kekurangan vitamin C.

Untuk mengatasinya, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan, diantaranya.

  • Tetap berikan kebutuhan nutrisi yang seimbang, terutama protein dengan cara menyajikan bubur tim, atau sup daging yang dikonsumsi bersama kuahnya.
  • Konsumsi buah-buahan, seperti pisang dan apel, atau mengolah buah-buahan jenis lainnya menjadi jus atau smoothies.
  • Anda bisa memberikan sayuran yang direbus atau dikukus. Sayuran rebus atau kukus ini bisa juga dijadikan sebagai campuran bubur.

Jika dibutuhkan, Anda bisa mengkonsumsi suplemen multivitamin yang dijual bebas di toko obat atau apotik.

Tapi sebelum itu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapat rekomendasi produk suplemen multivitamin yang sesuai dengan kebutuhan Anda.