Jika tidak diatasi dengan cepat dan tepat, diare pada Ibu hamil bisa menyebabkan banyak dampak buruk. Dilansir dalam Mom Junction, kondisi ini berpotensi besar menyebabkan ibu menyusui mengalami dehidrasi, yang berujung pada penurunan produksi ASI.
Di sisi lain, Ibu menyusui disarankan tidak asal mengkonsumsi obat. Berikut beberapa trik yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi diare pada Ibu menyusui.
1. Perbanyak Konsumsi Air Putih
Mencegah dehidrasi merupakan hal yang wajib Anda lakukan untuk menjaga produksi ASI tetap maksimal. Anda disarankan mengkonsumsi lebih banyak air putih, dan pastikan untuk minum 1-2 gelas air putih setelah buang air besar.
Anda juga bisa menambahkan konsumsi air yang mengandung elektrolit agar lebih cepat diserap tubuh, misalnya air kelapa muda, cairan oralit dan lainnya. Sebagai alternatif, Anda bisa minum cairan olahraga yang mengandung elektrolit.
2. Waspadai Tanda Dehidrasi
Karena sangat berpengaruh dengan produksi ASI, ibu hamil yang mengalami diare wajib waspada dengan tanda-tanda dehidrasi, seperti produksi ASI yang tiba-tiba menurun (bahkan tidak keluar sama-sekali), bibir kering, mata cekung dan tubuh lemas.
Selain itu, Anda akan mengalami haus yang tidak berkesudahan meski sudah minum air putih dalam jumlah yang cukup. Untuk mencegah dampak yang lebih buruk, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapat solusi lebih lanjut.
3. Jangan Asal Minum Obat
Meski klaim konsumsi obat bisa mengkontaminasi ASI masih jadi perdebatan, namun tidak ada salahnya Anda lebih berhati-hati. Sebelum mengkonsumsi obat antidiare, pastikan obat tersebut aman dikonsumsi oleh Ibu menyusui.
Anda bisa mengetahuinya dengan membaca indikasi dan cara penggunaan obat yang tercantum dalam kemasan obat tersebut. Agar lebih aman, sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapat petunjuk dan resep obat yang sesuai dengan kondisi Anda.
4. Konsumsi Makanan Yang Tepat
Bagi ibu menyusui, penting untuk tetap memperhatikan asupan nutrisi. Namun ingat, ada beberapa makanan yang sebenarnya masuk dalam kategori makanan sehat, namun tidak disarankan untuk mereka yang sedang mengalami diare.
Misalnya makanan yang mengandung gas tinggi seperti kol, brokoli, kacang-kacangan dan kubis. Anda juga tidak disarankan mengkonsumsi makanan yang tinggi serat. Solusinya, perbanyak konsumsi makanan lunak, seperti bubur tim, bubur beras putih, atau jus sayuran.
5. Jalani Diet BRAT
Diet BRAT atau Banana, Rice, Applesauce, and Toast merupakan pola makan yang sudah terbukti ampuh mengatasi dan mempercepat proses pemulihan pasca diare. Sesuai dengan namanya, selama diare Anda disarankan memperbanyak konsumsi pisang, nasi, saus apel, dan roti bakar.
Diet yang pola makannya minim asupan serat ini ampuh membantu menjadikan feses lebih padat. Tapi ingat, karena program diet ini sangat rendah serat, lemak dan protein, Anda tidak disarankan melakukannya secara terus menerus. Hentikan diet BRAT setelah diare Anda terkendali.
Amankah Menyusui Saat Diare
Banyak ibu menyusui khawatir diare bisa menular atau berdampak buruk pada kesehatan bayi. Kondisi ini tidak jarang membuat mereka menghentikan program pemberian ASI, atau malah membuat ibu menyusui mengalami kekhawatiran berlebih yang dapat berkembang menjadi stres.
Menurut National Health Service, pada dasarnya ibu menyusui yang mengalami diare tidak perlu khawatir dan (selama ASI masih keluar) disarankan tetap memberikan ASI bagi si Kecil, meski mengalami gejala tambahan seperti muntah dan lainnya.
ASI merupakan makanan utama yang dibutuhkan bayi untuk mendukung tumbuh kembangnya. Fakta yang disebutkan NHS menegaskan jika diare tidak menular lewat ASI. Justru sebaliknya, ASI mengandung antibodi yang bisa melindungi si Kecil dari diare.
Jadi tidak perlu khawatir, tetap fokus kepada kondisi Anda. Segera hubungi dokter jika diare sudah berlangsung lebih dari 2 hari tanpa ada tanda-tanda akan mereda dengan sendirinya. Ingat, langkah cepat dan tepat merupakan solusi terbaik untuk mengatasi diare.