Seks merupakan hal yang menyenangkan bagi pasangan suami istri. Namun terkadang beberapa wanita mengalami keluhan kesehatan setelah melakukan aktivitas tersebut, salah satu keluhan yang sering terjadi adalah rasa nyeri di area kewanitaan, dan diare.
Mungkin terdengar aneh, namun beberapa wanita benar-benar mengalaminya.
Bukan karena melakukan seks anal, namun ada beberapa kondisi yang memicu terjadinya diare setelah berhubungan seks, diantaranya adalah:
1. Seks Tanpa Kondom
Dokter ahli kandungan dan kebidanan di Mercy Medical Center Baltimore, Teresa Hoffman, MD, menjelaskan jika beberapa wanita mengalami diare setelah bercinta.
Kondisi khusus ini disebabkan karena sperma pria mengandung senyawa kimia yang disebut prostaglandin.
Senyawa tersebut dapat menyebabkan otot-otot yang berada di usus dan rahim berkontraksi, sehingga intensitas buang air besar Anda menjadi lebih sering dari biasanya.
Selain itu, resiko yang sama bisa terjadi saat Anda dan pasangan melakukan seks oral dan menelan sperma saat pasangan ejakulasi.
Namun resiko ini terbilang kecil mengingat sebelum masuk ke usus, sperma akan ‘disaring’ dulu di dalam lambung, dan berpotensi pecah oleh asam lambung.
Sementara Dr Diana Hopper, ahli kandungan dan kebidanan, sekaligus penulis Healthy Sex Drive, Healthy You, menjelaskan jika diare setelah atau saat bercinta merupakan bagian dari faktor orgasme.
Hal ini sangat dipengaruhi oleh lonjakan hormon prostaglandin dalam tubuh.
2. Seks Jelang atau Ketika Haid
Perubahan hormon sebelum dan selama menstruasi akan berpengaruh pada kondisi tubuh wanita.
Biasanya, Anda akan mengalami perubahan seperti badan terasa nyeri, kram perut, sakit perut melilit hingga diare. Kondisi ini biasa disebut dengan istilah Premenstrual Syndrome atau (PMS)
Sebagian besar kondisi tersebut dipengaruhi oleh perubahan hormon prostaglandin yang meningkat lebih tinggi dari biasanya.
Kondisi ini akan terasa lebih parah jika Anda dan pasangan melakukan hubungan seks menjelang atau saat haid.
Produksi prostaglandin akan mengalami lonjakan signifikan, dan meningkatkan risiko diare, terlebih jika melakukan hubungan seks tanpa kondom.
Sebagai catatan, berhubungan seks saat haid sangat tidak dianjurkan karena bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan, termasuk resiko menularkan penyakit menular seksual, meningkatkan risiko infeksi jamur di vagina, dan dampak buruk lainnya.
Bagaimana Cara Mencegahnya?
Pada dasarnya diare setelah berhubungan intim merupakan hal yang tidak berbahaya, dan bisa sembuh dalam waktu singkat.
Anda bisa mengatasi ini dengan beristirahat setelah berhubungan seks, dan konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup.
Namun jika diare tersebut menimbulkan ketidaknyamanan, ada beberapa trik yang bisa Anda pertimbangkan, diantaranya adalah:
- Berhubungan seks dengan menggunakan kondom. Hal ini bukan hanya untuk mengendalikan angka kelahiran, tapi juga untuk mencegah penularan PMS, dan menurunkan resiko diare.
- HIndari berhubungan intim menjelang haid, terlebih saat haid. Seperti dijelaskan di atas, resiko berhubungan seks saat haid lebih besar ketimbang manfaatnya.
- Melakukan teknik coitus interuptus atau ejakulasi di luar vagina. Hal ini bertujuan untuk menurunkan resiko sperma masuk ke dalam rahim.
- Anda bisa mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti ibuprofen yang berfungsi untuk menangkal efek dari prostaglandin.
Perlu dicatat, jika masalah ini terus terjadi, bahkan Anda mengalami diare berkepanjangan setelah berhubungan seks, segera periksakan diri ke dokter.
Ini harus dijadikan perhatian serius karena bisa jadi diare setelah berhubungan seks justru merupakan gejala dari penyakit tertentu.
Referensi:
- CDC. Diakses pada 2021. Do You Have Diarrhea?
- Womenshealthmag. Diakses pada 2021. Unprotected Sex Can Give You Diarrhea.
- Everydayhealth. Diakses pada 2021. Can Your Period Change Your Bathroom Habits?