Di awal masa kehamilan, Ibu hamil kerap mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, seperti pusing, mual dan muntah di pagi hari, atau yang dikenal dengan istilah morning sickness. Selain itu, kebanyakan ibu hamil pun akan mengalami sembelit.
Namun berdasarkan beberapa keluhan ibu hamil, ternyata ada lho wanita yang justru mengalami diare di awal masa kehamilannya. Apakah ini kondisi normal? Benarkah diare bisa jadi tanda kehamilan?
Benarkah Diare Tanda Hamil Muda?
Menurut catatan American Pregnancy Association, hormon progesteron pada wanita akan meningkat pesat setelah sel telur lepas dari ovarium, atau selama masa ovulasi.
Hormon ini kemudian melakukan persiapan dengan menebalkan dinding rahim agar siap menampung sel telur yang sudah dibuahi.
Meski sangat berguna selama masa awal kehamilan, ternyata proses penebalan dinding rahim ini malah menyebabkan efek samping yang memicu ketidaknyamanan, diantaranya hormon progesteron akan ikut melemaskan otot-otot polos pada rahim, usus besar dan usus halus.
Dari sini efek domino akan terjadi. Usus besar dan usus kecil yang terpengaruh hormon progesteron akan menjadi rileks, dan membuat proses akan pencernaan terganggu (melambat). Efeknya, dalam kebanyakan kasus ibu hamil akan mengalami sembelit.
Sebenarnya efek samping perlambatan proses pencernaan ini punya tujuan lain, yakni memberi kesempatan kepada tubuh untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi agar tubuh Anda lebih siap menjalankan program kehamilan sehat. Inilah alasan kenapa Anda disarankan mengkonsumsi lebih banyak serat di awal masa kehamilan.
Namun dalam beberapa kasus, perubahan hormon ini justru malah membuat efek sebaliknya, yakni gerakan usus menjadi lebih cepat. Kondisi ini akan membuat makanan yang dicerna menjadi lebih cepat masuk ke susu besar, dan menyerap lebih banyak cairan tubuh.
Peningkatan kinerja usus akan memicu terjadinya diare di masa awal kehamilan. Namun perlu dicatat, ini merupakan kasus langka dan hanya terjadi kepada beberapa wanita saja.
Sementara klaim yang menyebut diare menjadi salah satu gejala kehamilan adalah faktor perubahan hormon yang menyebabkan pola makan ibu hamil berubah, misalnya konsumsi makanan pedas atau terlalu asam yang berkaitan dengan fenomena ngidam.
Selain itu, di masa awal kehamilan perubahan hormon akan menyebabkan perubahan perilaku yang disebut mood swing.
Fenomena suasana hati yang tidak menentu ini akan menyebabkan dampak yang sama pada sistem pencernaan, yakni sembelit atau sebaliknya, menyebabkan diare.
Kesimpulannya, diare bisa jadi masuk dalam gejala awal masa kehamilan. Namun dalam kebanyakan kasus, justru ibu hamil akan mengalami sembelit. Diare umumnya disebabkan oleh faktor luar, yakni perubahan pola makan, atau karena stress sebagai imbas dari mood swing.
Selain itu, ibu hamil pun bisa mengalami diare karena sebab lainnya, seperti penyakit tertentu dengan gejala diare, seperti Irritated bowel syndrome, penyakit celiac, hingga intoleransi terhadap makanan tertentu, atau bisa juga disebabkan karena infeksi bakteri.
Namun untuk dua penyebab terakhir (penyakit tertentu dan infeksi bakteri), tidak berhubungan dengan gejala kehamilan, namun masuk dalam kategori diare umum.
Mengatasi Diare Saat Hamil Muda
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah, memastikan kategori dari gejala diare tersebut. Jika disebabkan karena faktor kehamilan, seperti perubahan mood dan pola makan, maka solusi yang dilakukan adalah dengan berusaha untuk mengatasi penyebabnya.
Misalnya, Anda bisa meminta dukungan dari orang terdekat, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan untuk memperbaiki mood. Sementara jika terkait pola makan, sebaiknya segera jauhi makanan yang disinyalir dapat memicu terjadinya sembelit.
Untuk selanjutnya Anda hanya dituntut untuk lebih banyak istirahat, konsumsi makanan sehat dan perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi.
Sementara jika diare disebabkan oleh faktor lainnya, seperti infeksi bakteri, sebaiknya segera hubungi dokter. Pasalnya, dalam kondisi saat ini Anda tidak boleh asal konsumsi obat-obatan. Semuanya harus dilakukan sesuai dengan petunjuk dan berada di bawah pengawasan dokter.