Diare bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua. Bagi mereka yang sudah dewasa dan orang tua, biasanya masalah ini bisa diatasi dengan mudah dengan mengkonsumsi obat anti-diare yang bisa didapat di toko obat, apotik atau warung terdekat.
Bagaimana dengan anak-anak?
Pada dasarnya lebih disarankan mengatasi diare pada anak dengan cara pengobatan tradisional, seperti menjalankan diet BRAT yang terbukti ampuh mengatasi diare.
Selain itu, konsumsi air putih yang banyak agar anak tidak mengalami dehidrasi, dan cukup istirahat.
Namun jika harus mengkonsumsi obat, ada beberapa merek obat anti-diare khusus anak. Anda bisa mendapatkan obat tersebut di apotek atau toko obat terdekat.
Jika ingin lebih hati-hati, konsultasikan dengan dokter untuk mendapat penanganan yang lebih tepat.
Sebagai alternatif, beberapa obat anti-diare ini bisa dijadikan solusi pertolongan pertama pada anak saat mengalami diare.
1. Suplemen Zinc
Suplemen zinc merupakan salah satu suplemen yang bisa diandalkan untuk mengatasi masalah diare pada anak.
Sifat suplemen ini membantu meringankan gejala diare, seperti buang air besar encer, sakit perut dan lainnya, sekaligus membantu mempercepat proses penyembuhan pasca diare.
Penelitian yang diterbitkan dalam Indian Journal of Pharmacology, menjelaskan jika pemberian suplemen zinc ampuh mengatasi diare pada anak.
Hasil ini jauh lebih optimal ketika suplemen tersebut dipadukan dengan larutan oralit, dan mencukupi kebutuhan istirahat anak.
Untuk penggunaannya, WHO dan UNICEF menyarankan agar dosis suplemen zinc untuk anak tidak lebih dari 20 mg per hari selama 10–14 hari.
Jika anak Anda masih berusia kurang dari 6 bulan, dosis suplemen zinc yang diizinkan adalah, tidak lebih dari 10 mg per hari selama diare.
2. Oralit
Oralit merupakan salah satu pilihan obat yang bisa dikonsumsi saat si kecil diare. Oralit mengandung glukosa anhidrat, natrium klorida (NaCl), natrium bikarbonat, dan kalium klorida (CaCl2), yang cukup efektif mengatasi diare dengan cara membersihkan usus dan memadatkan tinja.
Tidak hanya itu, gabungan mineral tersebut sangat mudah diserap tubuh, meningkatkan kadar elektrolit dan terbukti ampuh membantu mengembalikan cairan tubuh pada anak.
Hanya dalam waktu 8–12 jam setelah dikonsumsi, resiko anak mengalami dehidrasi akibat diare akan menurun.
Anda bisa membeli larutan oralit di apotik atau toko obat, dan mengolahnya dengan cara diseduh menggunakan air panas.
Alternatifnya, Anda bisa membuat sendiri larutan oralit dari campuran ½ sdt garam meja dan 1 sdt gula pasir. Larutan ini sebaiknya diminum dalam kondisi hangat.
3. Probiotik
Pengobatan diare lainnya yang bisa diandalkan adalah dengan memberikan makanan atau minuman probiotik pada anak.
Selain melancarkan pencernaan, makanan dan minuman probiotik ampuh menyehatkan sistem pencernaan dengan cara meningkatkan jumlah bakteri baik di usus.
Ada banyak makanan dan minuman probiotik yang bisa dikonsumsi si kecil saat diare, diantaranya yoghurt, keju, kefir, dan lainnya.
Alternatif lainnya, Anda bisa memberikan suplemen probiotik dalam bentuk serbuk, kapsul, dan lainnya. Suplemen ini bisa dibeli di apotek atau toko obat terdekat.
Sebagai catatan, jika anak sudah mengalami diare lebih dari 2 hari, dan belum ada tanda-tanda penurunan gejalanya, segera hubungi dokter.
Diare bisa disebabkan oleh banyak faktor, dan penanganannya harus sesuai dengan faktor penyebab utamanya.
Referensi:
- John Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. Diarrhea in Children.
- PMC Labs. Diakses pada 2021. Role of zinc in pediatric diarrhea
- KidsHealth. Diakses pada 2021. Diarrhea (for Parents).